Realita Kampuz, 13 Januari 2010
Semua terasa hampa dan sirna ketika hati dan mulut tak saling padu dalam mengutarakan suara hati. Semua orang tahu akan hal itu, termasuk diriku. Berbicara tentang hati dan mulut, ada benarnya kata orang bahwa mulut bisa berbohong tapi hati takan pernah membisikan kata bohong. Mungkin itulah yang sering aku dengar ketika melihat dan membayangkan dirinya. Seringkali mulutku ini mengatakan “ahh.., kau tidak punya keberanian, sudahlah dan menjauh darinya”, tapi disaat yang sama hati selalu menggebu-gebu dan berkata “dari pada penasaran, mending kenalan dulu”, aihh aku bingung, itu suara hati atau suara setan.